Novel ini menceritakkan kisah dua kakak beradik yaitu Jessie dan Laura seorang kakak yang mengalami kecacatan fisik. Setahun lalu kakak beradik itu adalahanak – anak kesayangan seorang lelaki kaya. Tapi ayah mereka wafat dan mereka pun ditinggal dalam kemiskinan. Akan tetapi mereka berdua tidak diam saja dalam menghadapi keadaan ini, mereka berusaha untuk memperbaiki kehidupan mereka dengan cara Jessie menjadi seorang asisten guru menari yang ditawarkan oleh seorang guru menarinya dulu ,ia mencoba menerima posisi tersebut dan menjadi guru yang rendah hati. Tetapi kedua gadis itu bekerja keras, becakap – cakap gembira.
Suatu ketika Jessie memutar otaknya untuk membeli sepasang sepatu dansa dan cat untuk laura, walaupun laura tidak mengininkan cat tersebut. Ketika ia ke toko sepatu dan melihat sepasang sepatu Perancis dengan pita yang mengelilingi sepatunya, Jessie pun tertarik membeli sepatunya, akan tetapi ia tidak seperti yang dulu, seseorang yang kaya raya yang dapat membeli sesuatu dengan cepat. Kehidupan Jessie berbeda dengan yang dulu, sekarang ia hanya bisa melihat sepatu itu. “Miskin itu tidak enak” ujar Jessie. Jessie masih belum bisa menerima keadaannya sekarang.
Seorang penjaga toko yang dahulu kenal dengan ayahnya Jessie, melihat lukisan yang dibawa Jessie yaitu lukisan kakaknya Laura. Dan penjaga took tersebut tertarik untuk membeli lukisan tersebut, lalu dibelilah lukisan yang dibawa Jessie. Lalu dengan uang yang sekarang ia miliki, dapat membeli sepatu, walaupun bukan sepatu Perancis yang mahal itu. Bukan hanya sepatu yang ia beli, akan tetapi ia juga membeli cat untuk kakaknya.
Suatu ketika ia di undang untuk menemani muridnya ke pesta dansa, walaupun bukan sebagai tamu dansa. Ia hanya menemani muridnya yang berdansa, walaupun itu membosankan, tetapi Jessie menerima tugas itu. Bulan November yang kurang menyenangkan bagi Jessie. Ketika itu ada sesuatu yang merubah hidup Jessie, menjadi lebih mempunyai motivasi. Itu adalah rangkaian bunya ivy yang terangkai di belakang rumah guru penarinya. Walaupun keadaan rumahnya kusem, kummel, berantakn, akan tetapi rangkaian bunga ivy yang berwarna merah menyala membuat indah lingkunganya. Jessie pun melihat itu sangat sejuk dan mempunyai semangat lagi. Dan pada akhirnya Jessie dan Laura hidup ceria walaupun dalam keadaan yang kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar