oleh : Rina Himawan
Perkenalkan, namaku Rina Hestin. Saat ini aku masih kuliah di salah satu Universitas yang biasa di sebut "Kampus Hijau". Hari ini aku ada janji dengan salah satu dosen pembimbingku untuk menyerahkan draft skripsiku.
Kufikir, aku suda telat, ternyata setelah sampai di kampus dosen yang ingin ku temui belum datang. Sambil menungu, aku membuka lagi draft skripsiku. Tiba-tiba, mbak Tina mengagetkanku. Mbak Tina adalah salah satu ASDOS (Asisten Dosen) di kampusku yang sudah lulus. Ia memberi tahuku untuk segera ke ruangan Pak Sardi, dosen yang akan kutemui.
Segera saja aku langsung ke ruangan pak Sardi. Beliau menyapaku dengan ramah, dan langsung mempersilahkanku duduk. Langsung saja aku memberikan draft skripsi pertamaku itu. Tetapi pak Sardi hanya membaca sedikit saja, ia berkata ada hal yang lebih penting dari ini. Ia berkata, bahwa adiknya menitipkan amanah. Pak Sardi berkata, kalau adiknya ingin melakukan ta'aruf dengaku.
Aku sungguh kaget. "Mengapa harus aku ?"
Pak Sardi hanya berkta, "itu adalah rahasia Allah".
Dalam waktu kurang dari seminggu, aku harus memberikan jawabannya. Aku berdoa kepada Allah, untuk mengajarkan ku untuk ikhlas dan menerima takdir. Setelah melakukan proses ta'aruf, aku harus membuat keputusan yang sangat besar. Apakah aku mau menerima lamaran itu atau tidak di usiaku yang masih muda ini.
Aku pun berkonsultasi dengan guru nyanyi, teman-temanku, juga para ustadz dan ustazah di kampus ku. sebenarnya, aku masih ingin menyelesaikan S1-ku. Saat aku berkonsultasi kepada ayah dan ibu, mereka berdua sama sekali tidak keberatan. Akhirnya proses lamaran berlangsung.
Lelaki shaleh itu bernama Tedi. Kini kak Tedi ingin membuktikan keseriusannya kepadaku. Berbagai persiapan di lakukan. Saudara, tentangga, dan orang-orang kepercayaan ayah dan ibu pun semua sibuk melakukan persiapan. Aku pun menunggu rombongan kak Tedi. Terakhir memberi kabar, mereka sudah memasuki jalan tol Jagorawi. Karena rumah ku d Bogor dan rumah kak Tedi di Bekasi.
Acara di mulai pukul 10.30. tetapi sudah jam 11.00 mereka belum datang. Kecemasan pun meliputi semua orang di runahku. Tiba-tiba telepon rumah berbunyi. Kabar tidak baik pun datang. Keluarga kak Tedi mengalami kecelakaan. Paman kak Tedi yang memberi tahunya. Aku pun lemas dan jatuh pingsan. setelah aku sadar, kami semua langsung ke rumah sakit PMI.
Di ruang ICU aku melihat kak Tedi yang terbaring lemas. Tetes demi tetes cairan infus, mengalir seiring dengan tetesan air mata ku. Aku sudah pasrah dan hanya bisa berdoa kepada Allah. Tidak lama tangan kak Tedi bergerak. Betapa bahagianya aku melihat ia tersadar. Lalu aku meminta ayah untuk langsung Ijab qabul.
aku sudah siap lahir dan batin, juga menerima kak Tedi apa adanya. Ijab qbul pun di laksanakan. Dengan perlahan kak Tedi mengucapkan ijab qabul, " saya terima nikahnya Rina Hestin binti Dirmawan dengan mas kawin seprangkat alat solat, tunai". Semua orang yang hadir terharu, dan langsung saja aku ajak ia bersenandung. Senandung yang akan membawanya ke surga.
"Asyhadu al laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadarrasulullah.."
Nafas terakhirnya pun di hembuskan. Tangis semua orang yang hadir pun pecah semua. Tak ada yang bisa menahan kesedihan ini. Aku pasrah atas apa yang telah menjadi keputusan takdir dari Allah. Innalillahi wa inna illaihi rojiun.
Selamat jalan kak Tedi, semoga Allah memberimu kenyamanan di sana..
Sinopsis ini dibuat oleh Safinatun, dengan penambahan dan pengurangan secukupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar