Pengarang : Alit Susanto
***
Kisah ini berasal dari keapesan seorang mahasiswa yang katanya sih cakep, keren, baik, rajin menabung dan rajin bantuin Bunda jualan gado-gado. Dia bernama Alit Susanto. Banyak kisah yang dia lalui dengan keapesan. Dari semua kisah hidupnya sebagiannya mungkin di lewati dengan segala hal yang berbau kesialan.
Dimulai dari saat ia bekerja paruh waktu di sebuah toko di mall. Saat bekerja, toko itu mengharuskan karyawannya untuk memakai sepatu. Alit pun harus memakai sepatu selama 15 jam dengan 7 jam kuliah dan 8 jam kerja. Alhasil kakinya serasa mau dijadiin tape, bau trasi pula. Apalagi kalu kakinya mulai keringetan akibat bekerja. Lalu Tuhan pun membisikan ide cemerlang kepada Alit. Ketika ia ke kamar mandi untuk pipis, dia melihat kotak putih pada dinding dan mengeluarkan udara hangat. Alit berpikir kalu benda itu bisa ngeringin tangan, pasti benda itu juga bisa ngeringin kakinya juga dong. Karena alat itu setinggi 1,25 meter dari permukaan tanah, pegel juga kalau ngangkat kaki setinggai itu. Akhirnya Alit memiliki ide, karena toilet sedang sepi. Akhirnya ia tiduran di lantai dengan kaki menghadap ke bawah alat tersebut. Dan tiba tiba ada orang yang masuk kedalam, dan terkejut melihat kelakuan Alit yang tengah tiduran di lantai dengan kaki ke atas menghadap ke bawah alat pengerin tangan itu. Alit pun beralasan kalu dia terpeleset. Namun siapa yang percaya? Masa orang terpeleset ga buru-buru bangun.
Lalu cerita Alit yang lainnya, dan masih berbau apes. Ketika ia pulang kerja, saat itu sudah sepi, sehingga ia memilih lewat lift barang karena lift umum sudah tidak beroperasi. Ketika masuk naik lift ia bertemu pegawai kebersihan dan pegawai bilang kalau lift tadi adalah lift terakhir. Alit hanya menjawab santai bahwa ia hanya akan turun dua lantai saja. Namun benar saja apa yang dkatakan oleh pegawai kebersihan itu, beberapa detik Alit masuk kedalam lift itu tiba-tiba lampu lift itu muali kedip-kedip terus kipas yang ada di dalamnya muali berheti pelan-pelan. Dan lama-lama lift itu pun berhenti. Alit pun terjebak dalam lift itu dan berusaha untuk keluar dari lift itu. Akhirnya Alit menelpon operat pakai telpon yang ada di dinding lift itu. Akhirnya Alit pun bisa keluar dari lift itu dengan selamat sentosa.
Ketika kuliah di Yogya banyak hal yang di alami Alit dan masih berbau apes juga. Seperti kunci gembok yang tertinggal di dalam kosan yang di kunsi. Lalu nganterin orang stress untuk mencari anaknya. Kemudian di putusin cewe gara-gara ga bisa nganterin pulang. Semua hal yang ia lalui pasti bebrbau dengan keapesan. Namun itu hidup. Dan itulah cara bagaimana Alit dapat menjalankan hidupnya selama ini, walau dilalui dengan keapesan.
Sinopsis ini dibuat oleh Mella Rianti, dengan penambahan dan pengurangan secukupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar