Senin, 24 Oktober 2011

Bule Juga Manusia

Judul Buku : Bule Juga Manusia – Petualangan Turis Gila di Indonesia
Penulis : Richard Miles
Penerbit : Bukune
Jumlah Halaman : 172 Halaman


Dari resensinya aja sudah membuat penasaran, pasti buku ini akan memberikan hiburan tersendiri, diantara kepenatan pikiran oleh rutinitas pekerjaan berikut segala tekanannya a.k.a STRESS.


Richard Miles a.k.a Bule Ngehe yang jago berbahasa Indonesia ini memiliki segudang pengalaman konyol saat berkunjung ke Indonesia. Berbeda dengan bule lain yang tertarik kepada budaya tradisional, bule yang satu ini justru tertarik sama grup band Sheila on 7 dan Gigi.


Rezky Aditya? Lewat....


Pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, perut gue udah terasa mules. Setibanya di rumah teman di Makassar, gue kebelet boker. Langsung saja gue menuju kamar mandi dan menunaikan ‘urusan’ gue. Setelah selesai, gue baru sadar kalau di toilet nggak ada tisu, hanya ada gayung/timba, ember, dan air. FYI: Orang Australia dibesarkan memakai tisu kertas atau kadang-kadang tisu basah untuk cebok. Soalnya, di Australia, 99% rumah tidak menyediakan selang air atau bak mandi, apalagi gayung, buat cebok.


Bang Ridwan, temen gue bilang, “Tisu versus Air – a serious clash of civilizations.” Bagi bule, air dan tangan itu kombinasi yang najis, sementara buat orang Indonesia, cebok pakai tisu itu haram.


Anyway, akhirnya gue berusaha memakai gayung untuk menyiram air ke pantat. Alhasil – kaki dan celana gue basah. Gue putus asa dan… pelan-pelan mulai memakai tangan gue sebagai tisu WC.


Ini najis. Saat itu, gue pengin nangis.
Dijamin deh, buku ini pasti akan menjadi hiburan tersendiri, saat di bandara menunggu pesawat, di bus atau sekedar nunggu Trans Musi atau angkot atau apalah heheheheh
Dan yang pasti jangan heran nanti ada orang yang melirik dan bertanya – tanya kenapa kita tertawa sendiri karena ceritanya memang asyik banget. Disini tersaji lengkap deh, pengalamannya Bulengehe dari awal belajar Bahasa Indonesia hingga liburan di negeri ini. Richard tidak malu membuka aib-nya sendiri, mulai dari pengalaman pertama berhadapan dengan WC jongkok hingga tragedi busway yang membuatnya trauma. Tapi tetap, Richard cinta Indonesia.


Mungkin kita bisa belajar dari Richard untuk lebih mencintai negeri ini dengan segala permasalahannya. Gaya bahasanya gaul banget dan lebih Indonesia daripada orang Indonesia asli.


dibuat oleh Navyraj Alif Akbar :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar