Senin, 24 Oktober 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan

judul: Surat Kecil Untuk Tuhan
penulis: Agnes Davonar




Ada seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang bernama keke atau Sesa Wanda Cantika. ia seorang penderita kanker ganas yang menyerang bagian wajahnya hingga terlihat buruk seperti monster. kanker tersebut bernama Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di indonesia. keke di vonis bahwa kanker tersebut dapat membunuhnya dalam waktu 5 hari. walau dalam keadaan sulit, keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.


Mendengar vonis tersebut, sang ayah tidak menyerah. ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan.


Perjuangan panjang keke dalam melawan kanker ternyata memuahkan hasil. kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga dan sahabat yang ia cintai lebih lama. keberhasilan dokter indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi di indonesia ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan sekaligus membuat semua dokter didunia bertanya-tanya.


Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat. keke sadar jika nafasnya didunia ini semakin sempit. ia tidak marah pada tuhan,justru ia bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya, walau pada akhirnya ia harus menyerah. di nafasnya terakhir itulah ia menuliskan sebuah surat kecil untuk tuhan. surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja indonesia yang berharap tidak ada lagi air mata didunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun..


Hingga pada 25 Desember 2006, keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam. Tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Namun, kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya ini dikeluarkan secara online. Pesan keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.

Sinopsis ini dibuat oleh Isti Wulandari, dengan penambahan dan pengurangan secukupnya disana sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar